Get Paid To Promote, Get Paid To Popup, Get Paid Display Banner

Asal Usul Emas

Sebuah penelitian di Amerika Serikat menemukan darimana sesungguhnya logam mulia emas dan platina, serta elemen lainnya.


Emas, sebenarnya sudah dikenal sejak 40 ribu tahun sebelum Masehi. Luaaamaaa sekali, ya! Peristiwa itu ditandai dengan penemuan emas dalam bentuk kepingan di Spanyol.

Pada saat itu, kepingan emas telah digunakan oleh manusia purba yang bernama Paleiothic Man.

Ada juga yang mengatakan bahwa emas ditemukan oleh masyarakat mesir Kuno sekitar 3000 tahun sebelum masehi. Nah, Raja Tomb of Djer ini yang kabarnya mengenakan emas pertama kali di Mesir.

Bukti ini semakin kuat, karena ia di kubur bersama perhiasannya. Dia adalah raja pertama dari dinasti mesir di Abydos, Mesir.

Supaya emas itu awet, Orang Mesir memasukkan emas ke dalam daun. Mereka juga mencampur emas dengan logam lain untuk meningkatkan kandungan zat nya. Tak lupa untuk menghasilkan variasi warna emas sehingga emas bisa berubah menjadi warna hijau, merah, ungu, dan lain-lain.


Ternyata tabrakan hebat antara Bumi, Bulan dan Mars pada 4,5 miliar tahun lalu telah menyuntikkan elemen-elemen berharga ke bumi. Pada hari-hari terakhir pembentukan planet, objek sebesar Pluto menabrak Bumi, kata para peneliti. Mars dan Bulan menyerap yang kecil, tapi penghancuran tetap luar biasa.

Dalam tabrakan kosmik traumatis itu telah mengetuk Bumi dari sumbunya hingga bergeser 10 derajat. Tapi tabrakan juga mengeluarkan emas dan elemen lainnya dan mungkin membawa sejumlah besar air ke Bulan, kata para peneliti.

"Kami dapat menggunakan informasi ini untuk memberitahu kami tentang percepatan pertumbuhan yang membesar dari bumi, bulan dan Mars," kata pemimpin studi Bill Bottke dari Southwest Research Institute di Boulder, Colorado.
Emas, platina, paladium dan lainnya yang disebut elemen "siderophile" memiliki afinitas yang kuat pada besi. Jadi elemen ini akan mengikuti besi ke dalam inti Bumi, Bulan dan Mars saat objek itu terbentuk dan bergerak dari kerak.
Tapi siderophiles ditemukan di bagian atas dalam jumlah berlimpah, sehingga ini masih menjadi tand tanya baru. "Kelimpahan elemen ini sangat tinggi," kata Bottke pada SPACE.com.




Sumber :
kidnesia.com
bungakurnia.com